bismillah. sebenarnya judul itu terinspirasi dari anggi yang posting foto gunung geulis di IG dengan caption tersebut. kontan aku tertawa membacanya, meski kalau diingat-ingat memang begitulah adanya.
gunung geulis, atau kalau dari penampakannya yang lebih mirip bukit itu terletak di jatinangor. jadi kalau kalian ke jatinangor dan melihat semacam bukit dengan satu pohon besar di puncaknya, itulah gunung geulis. gunung yang hanya memiliki ketinggian 1281 mdpl tersebut memang cukup masyhur di kalangan mahasiswa unpad jatinangor, selain gunung manglayang yang terletak di seberangnya, yang katanya cocok buat pendaki pemula itu. lain kali aku akan cerita tentang berdarah-darahnya pendakian ke manglayang :
sudah lebih setahun lalu aku , ninu, anggi, neneng, cep kiki dan bori naik ke geulis. kami naik lewat jatiroke, dan kemudian mengikuti jalur pendakian yang memang sudah tersedia. meski tergolong gampang dan tidak tinggi, tapi buatku tetap saja membuat napas ngos-ngosan. jalur pendakian diapit oleh sawah, kebun dan pohon-pohon besar juga bambu yang cukup rapat sehingga kepala terlindung dari sinar matahari langsung. kami berangkat jam 8- an dan tak sampai dua jam sudah sampai di puncak. di jalan, kami bertemu dengan beberapa pendaki yang turun maupun naik.
puncak di sini hanyalah dataran yang cukup lebat terisi ilalang tinggi, saking tingginya ilalang di sekitar, kami harus mencari celah agar dapat menikmati pemandangan bandung. ada juga makam dan pohon besar yang terlihat dari jatinangor. saat itu matahari amat menyengat, sehingga kami pun mengeluarkan payung untuk sekadar mengurangi sengatan matahari di atas kepala.
setelah poto-poto dan makan minum, tak sampai dua jam kami pun memutuskan untuk turun kembali. Jam 13.00 kami sudah ada di bawah dan menikmati segelas es kelapa yang dijual di jalan jatiroke.
benar apa yang dikatakan anggi, gung geulis memang mirip halaman belakang rumah. namun kalau digunakan untuk olah tubuh biar gak kaku-kaku ototnya lumayan juga, atau juga untuk acara-acara semaca pramuka juga oke. dan ini foto-foto ninu yang moto atau ada juga aku atau yang lainnya, entah siapa. lupa, hehe..
suatu hari. bandung, 4 november
Dulu jika hendak main ke Jatinangor dengan DAMRI Kb. Kalapa-Jatinangor pasti kelewatan. Asli pengen banget mendaki gunung ini, tapi sampai saat ini masih belum kesampaian… 🙂
LikeLike
hayuu Pak, diajakin dede Rinjani, eh sapa yah.. asa nama gunung juga :D.
jangan main ke gunung agung aja terus hihi..
LikeLike
Hihihi, nunggu adiknya Rinjani setahun dulu tante 🙂
LikeLike
yeaay, bener namanya rinjani :D.
kebayang serunya ngajak anakanak muncak ^^
LikeLike
kalau yang ini sepertinya saya sanggup 😀
*sombong*
LikeLike
ahaha.. pasti, mas. 😀
ngajak syaikhan juga pasti gancang jalannya 😀
LikeLike
Lucu kayak nya kalo piknik bawa makanan disini, kumpul ama temen2
LikeLike
yoyoow, pasti lumayan. lumayan lucu dan cape *halah 😀
LikeLike
ahaha.. kalau kesini bukan perjalanan harga diri ya teh..
enteng lah..
jadi inget disana ada spot yang agak susah, yang kemiringannya lebih dari 45 derajat itu..
LikeLike
iyah, ada. kalo hujan lebih susah lagi. tapi tetep spot kemiringan itu terjadi setiap saatnya di manglayang ><
ahaha.. harga diri bgt manglayang teh 😀
LikeLike
ntar takedit dan tak cari poto yg miring ituh 😀
LikeLike
Iyaaaa aku jadi pengen kesana lagi teh.. hahaha
LikeLike
waks? :))
manglayang? untuk yg ketiga kalinya?
LikeLike
Ke empat kalau neng.. hehehe
LikeLike
eh, kirain ketiga :)).
titin cukup 2 kali sajah :D.
LikeLike
mbak denger-denger t fto jembatan katanya sereem hehee *salahfokus
LikeLike
hihi.. iyaaah, gitu kata yg bisa lihat. tapi titin pernah siy rafling di situ :D.
kerenlah sensasinya.
LikeLike
yuhuuu gunung rasa kebun belakang rumah \^^/
LikeLike
:)) kamuuh ituh yg bilang begituuh
LikeLike
ini mah belakang rumah warga sekitar hehe
Tempat download & streaming asik check this out
LikeLike