dear kamu,

dear kamu,
apa kabar rasamu?
sudahkah selesai kamu mengurainya? atau masih saja tersandera, sehingga kamu kesulitan untuk melanjutkan perjalanan? maaf, aku tak dapat banyak membantumu. simpul itu juga terlalu rumit untukku. rumus ikhlas yang sering kita dengar, kita baca dan kita bahas bersama tak kunjung bermuara pada hasil yang sesuai dengan takaranNya.
ah, ya. bukankah gak ada hasil yang sempurna untuk sebuah rasa ikhlas? ia harus senantiasa di apdet layaknya anti virus agar bisa terus memperpanjang masa aktifnya. dan kesempurnaan itu utuh hanya dapat kita nikmati saat langkah kaki ini sudah menginjak jannahNya –aamiin.
“dia bukan siapa-siapa, tak ada yang bisa kuharapkan darinya. bahkan eksistensinya hanya pernah –sesaat saja. layaknya pelangi yang menggarisi cakrawala saat kemarau tiba.”
sudah berkali kali kita berbincang tentang takdir. ia takkan pernah salah berkisah. hanya saja kita yang sering ‘mendahuluinya’ dengan terjemahan bebas, yang hasilnya malah semakin membuat kita kerdil di hadapanNya. –takut melanjutkan perjalanan salah satunya. padahal seindah-indah sikap adalah pasrah. setelah usaha dan tak putus berdoa tentunya. dia bukan siapa-siapa, karena itu sederhanakanlah. sebab yang istimewa adalah Ia.
aku tau kamu lelah.
lelah selelahnya. berada pada ketidakberdayaan, pada ketertawanan yang melenakan. karenanya gunakan moment kelelahanmu untuk mencari energi baru. untuk memenuhi segenap kantung2 bajumu dengan bekalNya. berani mengakui kau lelah, kau salah, adalah modal utama untuk kembali seperti semula.
emm.. aku hanya bisa berkata-kata, maafkan.
tapi terima kasih sudah berbagi rasa. dan tentunya kamu tau bahwa Allah hanya ingin melihat kesungguhan kita dalam mengusahakan kebaikan yang sebenar-benar. tidak manipulatif, sebab alasan yang acap kita bikin-bikin. Allah hanya ingin melihat sejauh mana usaha kita, dan hasilnya tetap saja diluar kuasa kita. maka lapangkan..
semoga kamu sudah merasa lebih baik sekarang.
mari kita saling mengingatkan untuk selalu istiqomah. rasakanlah.. Ia tengah mendekapmu hangat. bahkan lebih erat kini. ^_^
–berusaha lupa adalah juga tentang mengingatnya, maka ikhlas saja. Mohon kepada Sang Maha untuk mencabut rasa yg tak biasa, adalah solusi utama. Dekat dan maaakin dekat dengan yg utama, maka yang tak berguna akan terkikis begitu saja. sMoga–

wallahu’alam bi showab

kebumen cerah-14.25

22 thoughts on “dear kamu,

Leave a comment