aku ingin hidup secerah mentari,
yang menyinar di taman hatiku,
aku ingin seriang kicauan burung,
yang terdengar di jendela kehidupan,
aku ingin segala-galanya damai,
penuh mesra, membuat ceria
aku ngin menghapus duka dan lara
melerai rindu di dalam dada
sedamai pantai yang memutih,
sebersih lukisan embun pagi
dan ukhuwah kini pasti berputik
menghiasi taman kasih nan harmoni
seharum kesturi, seindah pelangi
segalanya bermula di hati
(saujana-jendela hati)
hw..masih berusaha terus mengulang-ngulang nasyid itu untuk didengerin lagi. trauma healing ceritanya. *halah!* ternyata tak mudah melupakan suasana yang terbangun beberapa tahun lalu. gak nyamanlah pokoknya..
kau sudah berjanji, Tin:
“takkan ada Juli lalu. meski biru menepis ragu dan ungu menggenapkan rindu.“
kebumen, 12 Juni 2011
hooo.. makane le lungguh sing anteng mba.. ben nyaman.. qiqiqiqi=p
LikeLike
Jadi kapan jadinya? Tahun ini?
LikeLike
;p
LikeLike
ngap?
LikeLike
©ZAKI™ sangat menyukai nasyid ini
LikeLike
kata” trakhirnya itu keren.
LikeLike
jadi inget nasyid lama…. secerah pawarna 🙂
LikeLike
dilengkapi sama aroma sedap malam tien…qiqiqiqi
LikeLike
^,^
LikeLike
kebumen,12 Juni 2011?;d
LikeLike
wah, jaman sy smu sering di sebut2 tuh grup nasyid ;d
LikeLike
hmm..ga suukaaa..;ppokoknya:takada juli lalu, meski biru menepis ragu dan ungu menggenapkan rindu. titik.ahaha..
LikeLike
Pintu hati, atap hati, genteng hati, dinding hati, cerobong hati, dapur hati, kamar hati, celah hati, gakgakgak! *ngerusah jurnal
LikeLike
hik2
LikeLike