kangen,

 
kangen, 21.02
 
beberapa waktu yang lalu, saat chating dengan seorang saudara beliau bilang, “kangenku sama ibu dan bapak masih bisa ilang beberapa saat, tapi kangenku sama anakku yang juga udah nggak ada, bisa bertahan cukup lama. dan itu terasa menyesakkan dada.” kira-kira begitu.
lalu akupun menimpali, “titin belum pernah ‘kehilangan’ siapapun dalam hidup. hanya bapak.. dan mungkin itu yang bikin titin sering kangen beliau.”
aku memang gampang kangen bapak, perasaan yang wajar menurutku. meski tak lantas aku melow-melow-an menangisnangis atau gimana. hanya kangen. titik. paling bikin puisi yang mungkin buat orang melow tapi ko menurutku enggak yah? *keukeuh ;d*
dan ternyata itu bukan hanya menimpaku. saat aku pulang kemarin, mbaku bilang, makin lama ko bapak berasa makin nyata ya.. kata-kata serupa juga diucapkan oleh mas dan adikku. rumah kami sekarang memang seperti kehilangan ruh, hanya ada kakak dan ibu. dan aku sedikit kaget, saat ngelihat foto berukuran 10 R milik bapak yang biasa dipajang di ruang tamu aku lihat ada di mushala. yang kemudian aku tahu, ternyata ibu yang memindahkannya ke sana.
“mungkin yayu dados kelingan terus upami dipasang teng mriku, paklik, bulik juga tesih dereng wantun mlebet ndalem. wedos kelingan bapak.”
aku nggak kebayang sebelumnya, ternyata banyak saudara yang masih ‘serem’ saat mau masuk ke rumah kami. atau anak sepupu yang masih empat tahun pernah menakut-nakuti ibunya dengan bilang, “ada mbah guru-ada mbah guru..” yang sontak membuat ibunya berteriak kaget. dan sang anakpun hanya tertawa melihatnya.
pun kemaren saat aku bilang pengen pergi ke ‘pesarean’; “mangke sonten teng bapak, nggeh..” dengan kompak kakak serta adikku bilang, “bapak sinten?’
tapi kemudian kami bertiga malah tertawa bersama. yaa, entah kenapa obrolan-obrolanku memang masih terkesan biasa aja. kalo kata kakakku karena aku nggak tinggal di rumah jadi nggak merasakan kehilangan yang amat sangat. hmm.. mungkin..
pun kemaren lagi, waktu sepupuku dateng ke bandung dan bilang, “nembe bapak sms pesen kripik oncom.”
“bapak? oh iya yah, bapaknya de Ran. kelingane kulo bapak sing pesen.” aku nyengir-nyengir aja. sedang sekilas kulihat muka sepupuku rada aneh. lalu bilang, “ssstssssttttt…”
yeaaah, begitulah. terkadang ngerasa aneh. meski ada satu hal yang membuat aku–kami– sepertinya benarbenar ‘kalah,’ belum ada di antara kami yang berani tidur di kamar depan. kamar tempat bapak dirawat selama sakit beliau. kamar yang hampir semua barangnya ‘benar-benar’ bapak. aku hanya sekali tidur di sana bersama unin dan kai, saat sehari bapak nggak ada. setelah itu lebih berfungsi sebagai kamar tamu. dan nampaknya kami semua saling tahu aja. tanpa berani bertanya, kenapa nggak ada yang berani tidur di situ, selain memang mba dan ibu sudah ada kamar sendiri-sendiri.
aku pernah mencoba bertahan di sana, dan ternyata tak sampai jam 11 malam, aku berkemas memilih tidur di mushala. hehe.. daripada nggak bisa tidur, keingetan wae.. ;d
bapaaak, titin kangen, semoga Allah memberikan tempat terindahNya. dan semoga titin–kami-mampu menjadi amal jariyah untukmu.
9/6/12

32 thoughts on “kangen,

  1. Aamiin…Belakangan jadi sering kangen sm Papah. Why? Simply because the moments with him were always special, no matter what. Dan kangen itu ga dosa kok teteh…hehehe *peyuk*

    Like

  2. rifzahra said: Aamiin…Belakangan jadi sering kangen sm Papah. Why? Simply because the moments with him were always special, no matter what. Dan kangen itu ga dosa kok teteh…hehehe *peyuk*

    *peluuuk*;d iyah.. semua istimewa. dan Allah membukakan jalan yang indah untuk beliau-beliau, untuk kita juga ^^

    Like

  3. ayyeshakn said: tinggal kapan kita bisa ketemuan, mbak.. 🙂

    sebelum lebaran belum ada rencana ke depok, ada juga rencana pulang deket2 ini ;dkalo neng ega kasih undangan sebelum lebaran, sepertinya tin harus meluangkan waktu untuk bertemu *__^

    Like

  4. ayyeshakn said: ayuk, undangan ke depok, mbak..atau undangan dateng ke wisuda aku.. nanti aku traktir mbak tin bakso ama es kelapa wuenakk..piye…? wkwkwk

    aamiin…*teteh bikin dyas jadi pengen pulang… tanggungjawab! anterin dyas pulaaang 😥

    Like

Leave a comment