Kau, pernahkah merasa menyesal mengenalku? Atau kau, pernahkah merasa menyesal mengenal seseorang?
Aku pernah. Yah, baru sekali seumur hidup aku merasa menyesal mengenal seseorang meski sebenarnya sudah kuanggap dia sebagai adik, sebagai saudara.
Sebenarnya aku tak mengerti sepenuhnya kenapa aku harus merasa menyesal, tapi yang kutahu ia membuatku menggerutu, membuatku merasa harus marah-marah padanya. Berulang-ulang hingga kesal aku dibuatnya. Tak sekali aku berbuat begitu pada seseorang, mengingatkannya jika memang ada yang keliru. Sesuai kapasitasku. Tapi entah kenapa, kepadanya kulayangkan kata sesal mengenal. Hanya dalam hati saja, tentu. Karena sesungguhnya, aku amat sayang padanya. Itu kenapa aku bisa memarahinya, mengingatkannya jika keliru.
Bagaimana menurutmu? Apa yang kau lakukan jika kau merasa marah dengan seseorang? Membencinya, menghindarinya? Ah, itu tak pernah kulakukan. Dan tak akan pernah. Semakin aku menyesal, semakin aku merasa marah, maka semakin kusematkan ia dalam doa. Semakin aku minta pada Tuhan untuk mengenyahkan rasa yang serupa gulma. Bisa-bisa, ia menggerus amal yaumiku yang tak seberapa itu.
Siapa dia? Bisa seenaknya memenuhi otakku, bahkan membuat urusanku denganNya terasa taksederhana. Siapa dia? Bisa membuat senyum manisku menjadi pahit seketika. Siapa dia? Membuat hari yang cerah menggeliat gelisah? Siapa dia?
Dia bukan siapa-siapa, maka aku hanya berkewajiban menyematkannya dalam doa. Dengan penuh kesungguhan, memohonkan segenap kebaikan. Dia bukan siapa-siapa, maka senyum yang nyata-nyata bernilai sedekah lebih utama. Dan meski dia bukan siapa-siapa, aku hanya berharap ia bisa membuatku menjadi sesiapa di mataNya.
Maka hubungan pertemanan adalah tentang saling menguatkan, tentang saling menginspirasi dalam kebaikan. Eratnya persaudaraan adalah soal Ketuhanan. Bagaimana ia bisa menjadi jalan surga dan membuat kita makin mencintaiNya.
Rumah Lentera. 11.10
28/3/12
**after kopdar temen2 maya, smoga kita bisa saling menguatkan, menginspirasi dalam kebaikan. selalu.
Mbak, mbak nyesel gak kenal aku? 😦
LikeLike
hehehe.. gak atuh neng, ^^bersyukur akuh punya adik sepertimyuuh ;d:*
LikeLike
mbak, pengen cepet2 meluk mbak nih aku..tapi manusia itu memang fitrahnya membuat menyesal, mbak.. 🙂
LikeLike
;dkalo ada acara di bandung kabari yo ^^yoyoi, yg penting bgmna kita tetap menyikapi segala sebagai sebuah jalan kemuliaan, bukan? *tsaaah banget dah ;))
LikeLike
oia, bersyukur lho mbak ketemu adik mbak itu, jadinya kan belajar dari dia, meski gak harus kita yang berbuat begitu.. 🙂
LikeLike
Kalo akyu?*kedipkedip
LikeLike
yup! makanya judulnya juga begitu ^__^
LikeLike
kamyuh kelilipan yah?;p
LikeLike
oia, tema kita hari ini sama lho, mbak..meski beda rasa.. 😉
LikeLike
Pindahan dr wp. Smg orang itu bukan aku atau orang yg kau kenal krn aku. Aamiin.
LikeLike
Pernah 🙂
LikeLike
pernah… tapi ya sudahlah.mungkin kita-lah yang dihadirkan Tuhan buat menyadarkan mereka… mungkin.
LikeLike
hmm.. masih tentang sahabat yah? ^^*toss
LikeLike
yup. mindahin aje, da udh rada lama nulisna ;d
LikeLike
smoga bisa tertangkap ibroh di sananya ^^
LikeLike
^^yang jelas, smoga apa yg kita lakukan senantiasa bisa menjadi inspirasi dlm kebaikan.aamiin.
LikeLike
toss…tapi gak kena.. :p
LikeLike
awas aje ntar klo ketemu ;p
LikeLike
humm.. kopdar…
LikeLike
Yup. kapan kita kopdar lagi, Mba? ;)tapi ini bukan cerita ttg kopdarnya.cuma nulisnya habis kopdar ajah ;d*sopo sing takon, Tin? ;))
LikeLike
hihihi.. baguslah nek dudu tentang kopdar mba.. qeqeqe.. =p *aku tekon koq.. sakke.. haghaghagkopdare nek ana undangan kondangan ning kebumen =D sebegitu fatalkah kesalahane mba?
LikeLike
kopdaran mah ke nikahan ikhwah UGM 04 yg di jakarta kemaren. *knal dr blog sbelah, ;d. bkn ttg mereka yg pasti, hehehmm.. fatal gak yah? bukan salah sama titin juga sebenernya ^^;d ngingetin aje.. klo masalah fatal or gak, tin malah sok lewih ngaco pastinya :(tp karena syang, jd ngingetin dan tetep baik ke dia ko.. ^^ gak keciri gmna2 hehe..
LikeLike
hahaha.. nek ngge fajar niki istilahe.. “ga seneng kuatir”.. =D
LikeLike
kopdar..
LikeLike
^^tin mah suka percaya ajah. plg klo aneh2 baru deh ;d
LikeLike
yg udh ke bandung gak kabar2 niy.. ;d
LikeLike
^^v
LikeLike
Kalaupun Mbak menyesal bersua denganku, setidaknya aku tak pernah menyesal untuk bertemu dan selalu bertemu denganmu, Mbak.
LikeLike
daleeemmm
LikeLike
^__^v
LikeLike
:’) jadiI Maluu hehe.. ^^
LikeLike
sumuuur kali Pak, daleem ;d
LikeLike
=)
LikeLike
betul, betul … he he he …nice …
LikeLike
bukan aku kan, teteh? *pengen ketemu*
LikeLike
salam adik…..terkadang penyesalan itu ada baik nya…..yg kita takut kalau gak ada sesalnya……serammmmmm………meyesal gak baca masukan ini duluan…hee hee hee bukan yg pertamax……
LikeLike
sesuatu daah ;))
LikeLike