aku ingat banyak hal di bulan Juli
tentang musim yang enggan berganti.
tentang rindu selatan yang dikabarkan sang matahari
tentang gigil yang menyapa pagi
tentang angin sepoi yang mengundang kantuk dipertengahan hari
tentangmu yang mencerabih. perih
tentang tembang megatruh. tentang petirahan
tentang buncah harapan. tentang senyum kemenangan
tentang sepatu atau seragam baru
tentang senyum malu-malu
tentang mata-mata yang gemintang
tentang gelak di senja yang belia
tentang epik yang terkisah di sepertiga awal
tentang a-ba-ta-tsa yang masih terbata
tentang nafas yang tersengal setelah berlarian dalam permaianan
tentang langgar yang penuh kenangan di malam-malam panjang
tentang kerlip bintang yang menerangi langit kelam
tentang cerita rembulan keemasan
tentang sepertiga akhir bulan yang menenangkan. mendebarkan.
tentangku. tentangNya. tentang kita.
tembang megatruh,
tembang tentang kematian; memegat ruh
aku pernah posting puisi di atas beberapa waktu lalu. dan berita kematian itu memang benar adanya. kau kini berada di petirahan abadi. jauh dari bising dunia. semoga apa yang pernah kau buat benar-benar bisa menemanimu disana. menjadi penerang rumahmu dari gulita hari yang entah sampai kapan lagi.
ingin aku bercerita banyak, banyaaak dan banyaaak hal tentangmu. sungguh, hal itu takkan membuatku pedih. sebab aku hanya ingin mengingatmu dalam senyum, meski terkadang tak bisa kupungkiri tentang air mata yang bisa saja menetes tiba-tiba. tapipun itu bukan karena aku tak rela, kau percaya kan?
ini hanya masalah waktu, cepat atau lambat aku juga kan menyusulmu. memegat ruh. sekarang yang kupikirkan hanyalah, bagaimana caranya mencari, menambah teman untuk mendampingiku kelak. agar rumahku terang berpelita.
aku kangen, kangen. doaku untukmu, selalu.
kau tau? meski berapa kalipun aku mencari, aku tak menemukanmu hilang. kau masih utuh ada. meski kini taklagi bersanding raga. aneh? biarlah, sebab kenyataannya memang begitu. senyummu, kata-katamu, pesanmu. masih terasa sama. seseorang bilang, βsebab ia ada di dirimu, Tin. pada laku yang telah di wariskannya bertahun kepadamu.οΏ½?
iyakah? :β)
Luv u..
di hari ke 90 mu
semoga ditempatkan di tempat terbaik π
LikeLike
Mbak Nit?
LikeLike
:)hu’um,bkn karena tidak rela.i know it so well,
LikeLike
π
LikeLike
semoga rahmat dan maghfirah selalu Allah limpahkan kepada beliau… dan doa seorang anak… akan selalu menyertai dan dinanti
LikeLike
semoga menjadi anak yg solehah, sehingga mengakirkan pahala pahala untuk nya π
LikeLike
*doa*ah teteh, betapapun…dia selalu ada di hati kita dan meminta agar kita tak pernah berhenti berdoa untuknya… *peluk*
LikeLike
eh, di kawahluka ada nih: Bukan Megatruh, Hanya Memegat Ruhteteh ini beda di tulisan beda di telepon ya bahasanya. =))
LikeLike
*peluuuuuuuuuuuuuuuuuk*
LikeLike
*sedih
LikeLike
aamiin, nuhun doanya π
LikeLike
bapak π
LikeLike
π
LikeLike
hei, neng Rheey, apa kabar? π
LikeLike
aamiin aaminnn aamiin π
LikeLike
iya, aamiin π
LikeLike
nuhuun doanya*peluuuk*
LikeLike
iyah,dulu jg ada temen yg komen ttg memegat ruh ini di lapak sebelah. jadi keingetan deh :)maksude opo toh? yo moso di telp suruh pake bahasa puisi ;p
LikeLike
peluuuk Mba Dee π
LikeLike
π
LikeLike
saya suka mba…pilihan diksinya mantap…dan maknanya dalam. d^^b
LikeLike
nuhuun ^^
LikeLike