air mata itu,

untuk yang kali kedua di hari ini, aku menyaksikan lakilaki itu menitikkan air mata. hm, sedih pastinya. tapi aku hanya terdiam. berusaha bersikap semanis mungkin *tsaaah . yang pasti gak ikutan nangis, meski jika dipaksakan ngomong pasti geter juga suaranya.
pertama, ia menangis karena sakitnya. mungkin ia merasa kesabarannya sedang menipis. mungkin pula ada takut yang menyelimut, dan yang pasti ia tengah merasakan ngilu yang amat sangat di pangkal pahanya. *huuf.. sel2 jelek itu jahaaat banget yaa, bikin kau kesakitan mulu..
dan yang kedua lakilaki itu tibatiba berhenti makan. makanannya terhenti di kerongkongan. buru-buru kuangsurkan air putih untuknya. inget Syahim, katanya. “Syahim lagi apa yah? pasti Bundanya belum pulang jam segini.” Syahim adalah cucu pertamanya. baru 7 bulan rumah kami diramaikan oleh suara bayi. AlhamdulilLah “aku bisa Liat Syahim gede gak yah?” dilanjutkan dengan obrolannya tentang dua anaknya yang masih belum juga menikah. biasanya dia gak pernah sekalipun mengeluh. semoga ini hanya sedih sesaat.
laki-laki Matahari.
kita udah sepakat dari awal untuk tetap berjuang. Allah berikan semua agar kita makin mulia. kita harus terus menambah stok ikhlas dan sabar. jatuh bangun pasti. tapi ketika Allah sudah mengamanahi sesuatu kepada kita, maka pastinya Ia takkan meninggalkan kita sendirian.
*menyemangati diri*
(Jogja,13.05)

16 thoughts on “air mata itu,

Leave a reply to ivoniezahra Cancel reply