aku menggarisi sketsa jingga pada sisa hujan sore tadi. memunguti aroma cinta dan dan mengalamatkannya hingga depan pintu rumah bertuliskan BAHAGIA.
tak acuh akan letih yang kian terasa menindih. hari demi hari, pekan demi pekan, bulan demi bulan, tahun demi tahun, hingga sudah berapa lama entah aku berharap tentang anyaman JINGGA.
aku menggarisi sketsa jingga pada sisa hujan sore tadi. tak pernah merasa muak meski wajahnya senantiasa tersamar oleh megamega yang bertebaran. sesekali ditingkahi cericit burung camar yang tak pernah bisa terbang tinggi. Senandungnya berkisah mengenai indah JANUARI
bersama dingin yang mengundang gigil aku menggarisi sketsa jingga pada sisa hujan sore tadi. menyematkan penuh rerasa bahagia meski simpulNya belum lagi utuh terbaca. menikmati senja disepanjang bulan Desember berteman secangkir teh hangat dan sebatang COKLAT.
: aah, kau tau kenapa Desember begitu berarti? karena ia menghantarkanku pada jingga Januari.
*ikut belajar di arisan kata 13, dengan kata2:
1. Acuh : [v] peduli; mengindahkan
2. Anyaman : [n] hasil menganyam; barang yg dianyam
3. Cinta : [a] (1) suka sekali; sayang benar: orang tuaku cukup — kpd kami semua; — kpd sesama makhluk; (2) kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan): sebenarnya dia tidak — kpd lelaki itu, tetapi hanya menginginkan hartanya; (3) ingin sekali; berharap sekali; rindu: makin ditindas makin terasa betapa — nya akan kemerdekaan; (4) kl susah hati (khawatir); risau: tiada terperikan lagi — nya ditinggalkan ayahnya itu
4. Dingin : [a] (1) bersuhu rendah apabila dibandingkan dng suhu tubuh manusia; tidak panas; sejuk: udara terasa — malam ini; (2) ki tawar (tt rasa makanan dsb); (3) ki tidak ramah; kaku (tt suasana dsb)
5. Desember : [n] bulan ke-12 atau bulan terakhir tahun Masehi (31 hari)
6. Hujan : [n] (1) titik-titik air yg berjatuhan dr udara krn proses pendinginan; (2) ki yg datang dsb banyak-banyak: — uang; — peluru; — tinju
7. Letih : [a] tidak bertenaga (krn baru selesai kerja berat dsb); lelah sekali: sehabis mendaki gunung, badan kami terasa sangat —
8. Muak : [a] (1) sudah jemu (krn sudah kerap kali makan dsb): tiap hari diberi makan tempe, — sudah; (2) merasa jijik sampai hendak muntah: — aku melihat kotoran manusia di rumah sakit itu; (3) merasa bosan atau jijik mendengar atau melihat: aku — melihat tingkah lakunya
9. Simpul : [n] ikatan pd tali atau benang
10. Teh : [n] pohon kecil, tumbuh di alam bebas, daunnya berbentuk jorong atau bulat telur, pucuknya dilayukan dan dikeringkan untuk dibuat minuman (di pabrik dsb); Camellia sinensis
Di hape kok tampilannya kurang rapih ya, teh? Tapi teteup, like this!Btw, EYD-nya Januari deh bukan January… 😀
LikeLike
oh gtu yah, tin suka rada eror u editing. iyah.. tuh yg bwh januari. tp td blm tk edit. penyakit males ngedit :d
LikeLike
sampun tak edit neng ifi, syukron.. ^_^
LikeLike
wah keren ada ikatan antara jingga dan januariyaitu J, I dan Ahe he he :p
LikeLike
Mbak Titin Titan, saya suka puisinya. Tapi mengapa Mbak mencantumkan kamus atau apapun namanya itu untuk menjelaskan kata-kata yang ada dalam puisi itu. Puisi itu bukan untuk diketahui maksudnya. Tetapi untuk dinikmati. Jika seperti ini, makanya itu sama saja seperti mencerabut puisi dari akarnya, mencerabut pohon beringin sampai ke akar-akarnya. tak bisa dinikmati lagi. Biarkan pembaca memiliki maksud yang ditangkapnya masing-masing. tak perlu untuk menyamakan rasa dari para pembaca. Kalau demikian adanya Sapardi Djoko Damono dan para penyair lainnya tak akan seperti sekarang jadinya. demikian.Mohon untuk dimaafkan. ^_^
LikeLike
disambung2in ajah,pokoknya januari vs jingga.maksa. 😀
LikeLike
trimakasih apresiainya, ^_^jujur sy baru skali ini naruh tuh kata2. *sama; sy jga g suka klo ada footnote apapun itu bentuknya :)*karena ini ikutan ngramein arisan kata sperti yg di link itu aja.jd tadi saya taruh tuh kata2. *kmaren mah juga ga di taruh :D*salamkenal… ^_^
LikeLike
Wah lumayan..lain kali tidak di ikutkan makna2nya juga tidak mengapa kok. Dari pada kena apresiator yang menganggap penyair mencabut pohon sampai akar2nya ketika dia menerangkan maksud syair yang ia tulisakan..SABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
LikeLike
yup,tapi emang tadi lg png naruh aja
LikeLike
Ditaruh juga tidak mengapa, biar para pembaca bisa lebih luas dan leluasa memaknai tulisanmu dengan berbagai makna yang telah tersedia dan berbeda-beda tersebut.SABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
LikeLike
wah… mba tin ama si jingga ni emang mencurigakan.. hahahaono hubungan opo to?wekekeke
LikeLike
njih, ^^
LikeLike
wuuuih, hub.nya sangat erat e mba :dmyluvly dah pokona.*nah lo?! ahahha..
LikeLike
manis.. 🙂
LikeLike
manisan seduhan teh mb.. haaiyyaaah.. :d
LikeLike
aku tau kenapa desember begitu berarti. ^^b
LikeLike
top: kenapaa?
LikeLike
Januari memang menyejarah.. haha:D (setidaknya untukku)*Bersemi di Januari… (singing)
LikeLike
eh, jan 11 jga sjarah u titin tuu :dwah lagu gubahan bsemi di januarinya oke jga. hehe
LikeLike
kenapa aja boleee. ;d
LikeLike
huaahh..dpan topan mah sgala boleee:p
LikeLike
udah pd bikin ya? msh diterima ga ya yg telat…:(
LikeLike
belum telat lho..
LikeLike
iyah.. iyah.. bu Langit,hayuuu bikin. setorsetorbiar kaya mba Fajar yg setia setor tiap episodenya.*halah! episode 😀
LikeLike